Kerikil Rindu

                     #By ; Sahir. Muhamadnur


Kini angin malam mulai terasa Dingin perlahan namun menggigil, 
Bangku kosong Teras kamar kos hanya menjadi pajangan ketika tepat tengah malam, 
Apa mau dibuat aku hanya bisa memandang  dengan tatapan kosong penuh khayalan , 
Secarik kertas coba ku keluarkan dari tas ransel kerja, kosong tak ada yang berbeda . 
Kini hanya Hati  yang terus mengusik pikiran agar secarik kertas bisa dimaknai celotehan Hati, 
Yah kini Hati telah menguat, menguatkan rasa pada sebuah nama yang diberi Rindu. 
Rindu ,,adalah Umpama Jeritan laksana Ombak yang kian menghantam batuan karang dipantai, keras namun tak berbalas. 

Perihal Rindu tak selamanya hanya pada kekasih, 
Sebuah kerinduan sejati saat ini adalah saat Diri ini dihempas jauh dari Rumah,dihempas jauh dari suasana, ""Nak,, Bangun sudah pagi sekarang, Sarapanmu ada di meja Belakang,""

Ahhh, ,,, kata itu adalah yang sebenarnya kerinduan, yang sebenarnya ingin ku dengar saat pagi Membangunkanku. 

Kian menusuk setiap saat pada lintas waktu yang terhitung Lama, sebab Kerinduan kini semakin merana. 
Akupun ingin pulang,, anya saja kata "Pulang" ,Sekarang hanyalah bualan semata agar Hati ini bisa Tenang.. 

Percayalah, ,Kerinduan sejati adalah saat Kau Ingin menikmati Sejuta kasih dalam Rumah. 


Komentar

Postingan Populer