Masih Tentang Pelangi

Gemericik Gerimis dikala Petang yang Tenang..
Butiran-butiran Hujan ini jatuh tergenang..
Membasahi seluruh tanah yang penuh dengan Kubangan...

JariKu gemetar,, TanganKu berontak..
PikiranKu bertanya-tanya...
dan OtakKumemaksa Untuk berdiskusi tentang sebuah ilusi...
Jiwa pengharapan ini yang kau basahi dengan air Kebahagiaan kini kian giat memuji DiriMu.
Bukan hanya saja Aku,,melainkan anggota tubuh ini masih setia menjadi pengaggumMu...

Lekukan indah hasil kolaborasi antara Tujuh warna kian menjadi Topik yang hangat diperbincangkan anggota Tubuh ini...
Mereka terus saja mengagungkan namaMu..
Meskipun hati ini tahu ,kalau saja akan Ada sebuah nada yang akan rancu dipertengahan Lagu...

Rintikan hujan kini menjadi saksi,akan Munculnya sang Pelangi...
Rintikan hujan Kini menjadi saksi,,segumpal daging yang akan terbuang.
Aku ingin mengguruiMu wahai sang Pelangi..
Aku akan membenciMu wahai sang penguasa warna...
(Gumam di pikiranKu)...!!!
Tidak !!! Seperti itu....
Segumpal daging ini ,masih menyimpan tempat untukMu..
Segumpal daging ini masih menjadikan kamu Ikon dalam Dekorasi kebahagiaan ..
Lantas....!!! Mengapa kau campakan kepercayaan suci..
Bukan maksud mempertanyakan lagi..!!
Akan tetapi...
Ini adalah pertanyaan keseribu yang belum kau jawab...
Mengapa kau datang berhiaskan keindahan ,,kemudian kau pergi begitu cepat meninggalkan janji Layangan...

Janji akan hanya tinggal janji..
Kepercayaan yang akan ada menanti...
Bukan persoalan Dimana kita berjanji ,dan menempatkan janji...
Akan tetapi ini hanya sebuah ketetapan Penantian yang akan terus hidup dalam dimensi Keyakinan,,
Ya!! Aku masih punya bekal ini (UjarKu..)

Datang dan pergi saja SemauMu,,Yang kupinta hanyalah,,Tolong,,,Kau Tinggalkan Sebuah Harapan untukKu..
Harapan yang akan kupakai untuk sebuah Keyakinan penantian ini....

Aku akan merinduiMu wahai penguasa Warna....,,
Aku akan menantiMu,,wahai sang Pelangi.
Penyair Qolbu

Komentar

Postingan Populer